Cikini. Rupanya ada salah satu pemicu sering terjadinya ketidak akuran antara TNI dan Polisi belakangan ini.

Diantaranya adalah, Kesenjangan kesejahteraan sosial yang jauh antara TNI dan Polri.

Demikian seperti diungkapkan pengamat kepolisian Alfons Loemau dalam diskusi dengan tema 'Cerita Lama Polisi dan Tentara' di Warung Daun Cikini, Sabtu, (09/03/2013).

Dalam diskusi itu, Alfons juga mengatakan Pimpinan Polri yang tak lain adalah Jenderal Timur Pradopo sebagai tukang peras, pemalak dan suka sekali mencari kesalahan orang lain.

"Di intitusi Polri itu, memang ada namanya pos basah dan pos kering. Makanya, jangan heran kalau masyarakat kita identik dengan kata itu (polisi tukang peras)," katanya.

Selain itu, Alfons juga mengharapkan jumlah personil polisi wanita sebaiknya ditambah. Karena secara psikologis wanita lebih punya Rasa malu yang besar jika hendak melakukan pelanggaran.

Reporter : @aligarut1/licom

Posting Komentar