Saat ini saja pengurus pesarehan dan masyarakat dibuat kelimpungan ketika hendak melakukan perbaikan dan perawatan makam. Kepada Muhajir, Reporter metrosurya.com, bendahara pembangunan Pesarehan Mbah Sayyid Ismail, Supriyadi mengatakan, ketidak pedulian Pemkab Jombang yang hingga kini enggan membantu dana untuk perbaikan makam itu sangat disayangkan masyarakat dan peziarah yang datang. Terlebih melihat kondisi makam yang kian memprihatinkan.
"Menurut perhitungan, pembangunan makam itu menelan dana sebesar Rp.45 Juta, dan saat ini dana yang sudah terkumpul baru Rp.10 Juta. Dan kami sedang berupaya mencari tambahan untuk menutupi kekurangannya. Dan sebagian besar bantuan yang kami terima dari masyarakat dalam bentuk bahan bangunan. Tentunya kami berharap Pemkab Jombang bersedia membantu, karena selama ini memang kurang peduli terhadap makam leluhur kami ini," tuturnya.
Hal senada juga diungkapkan salah seorang warga Janti bernama Miskan. Menurutnya, jika saja Pemkab Jombang bersedia membantu, tentu saja secara tidak langsung ikut menciptakan kondisi nyaman. "Artinya para peziarah dan masyarakat merasa nyaman ketika berkunjung kemari. Selain itu Pedagangpun merasa terbantu dan secara otomatis pendapatan mereka ikut meningkat. Sangat tidak etis jika Pemkab Jombang tidak memberi perhatian dan dukungan terhadap pembangunan makam itu. Kami melakukan ini semata-mata bertujuan melestarikan budaya leluhur Desa Janti pungkas, Ujarnya yang juga di amini H.Mahfud, salah seorang warga desa setempat.
Seperti diketahui, pesarehan itu memang kerap di kunjungi peziarah dari berbagai daerah. Bahkan setiap malam Jum’at Kliwon, lokasi wisata religi itu selalu didatangi ribuan peziarah dalam rangka berziarah, manakib, istighotsah, tahlil, khotmil Qur’an, binadhar dan ceramah keagamaan.
Reporter : Muhajir, Jombang
Posting Komentar